Cinta dari Masa Depan

Kenapa Leherku Sangat Sakit? 



Kenapa Leherku Sangat Sakit? 

0"Jangan khawatir, itu adalah benda yang berharga bagimu, aku tidak akan tega merusaknya." Kata Shi Beiyu.     

"Tentu saja~" Kemudian Zhong Bo kembali menyimpan kalung giok itu di dalam bajunya.      

"Ini sudah larut, kamu juga kembalilah ke kamar untuk istirahat lebih awal."      

"Baiklah, silahkan kamu lanjutkan memadu kasih dengan Xiao Siyin~"      

Zhong Bo pun turun dengan hati yang senang, tapi ketika sampai di tengah perjalanan, dia tiba-tiba berhenti, "Xiao Beibei, kenapa dia bisa tahu aku punya barang berharga?" Dia bertanya pada diri sendiri dengan bingung. Awalnya dia ingin kembali untuk menanyakan hal itu, tapi Shi Beiyu sudah menutup pintu dan tidak baik apabila dia memanggilnya lagi.      

"Lupakan saja, besok aku akan menanyakan itu!" Kemudian Zhong Bo turun dengan wajah yang bingung.      

Shi Beiyu berbalik dan kembali ke dalam kamar. Sebelum sampai di tempat tidur, dia tiba-tiba melihat Mu Siyin yang sedang tertidur sambil mengerutkan kening. Hatinya menjadi tegang dan segera menghampiri, "Yinyin?"      

Mu Siyin mengerutkan kening dan membuka mata. Dia merasa seluruh tubuhnya sangat sakit, terutama di bagian tengkuk lehernya, "Aku… aku kenapa?"      

Akhirnya Shi Beiyu merasa lega dan bergegas mendekat untuk membantu gadis itu bangun, "Tadi pagi kamu hujan-hujanan dan siangnya demam, kemudian aku memberimu obat dan kamu tertidur sampai sekarang."      

Mu Siyin merasa bingung, "Kenapa aku tidak tahu?"      

Shi Beiyu terdiam sesaat lalu berkata, "Kamu tidak sadar karena demam, apa lagi yang ingin kamu tahu?"     

Mu Siyin mengerutkan dahi dan berkata 'oh', kemudian dia mencoba mengangkat tangan dengan perlahan untuk menjaga menyentuh tengkuknya, "Tapi kenapa leherku sangat sakit? Dan… aku…" Kemudian dia menyentuh pinggang bagian kirinya.      

Shi Beiyu hanya bisa berkedip, "Apa…. tidurmu nyenyak?"      

Mu Siyin juga berpikir seperti itu, dia mengerutkan kening lalu menatap ke arahnya, "Mungkin begitu, tapi ini sangat sakit."      

Shi Beiyu merasa bersalah dan berkata dengan lembut, "Sini, aku bantu memijatnya."      

Mu Siyin tidak menolak, dia langsung berbaring di pangkuan pria itu dan membiarkan Shi Beiyu memijatnya.     

Shi Beiyu merasa sangat menyesal, tadi dia benar-benar cemas dan ingin memukul Mu Siyun hingga pingsan, tapi tidak disangka itu tidak berguna dan malah menyakiti Mu Siyin.      

Teknik pijatan Shi Beiyu benar dan membuat Mu Siyin kembali mengantuk, "Yinyin?"      

"Hm?"      

"Bagian mana lagi yang sakit?" Shi Beiyu bertanya dengan cemas.      

Mu Siyin menutup mata dan berkata dengan lembut, "Aku hanya merasa sangat lemas dan tidak punya tenaga."      

Shi Beiyu mengangguk, "Mungkin karena demam siang tadi, istirahatlah dengan baik dan besok pasti akan sembuh."      

"Ya." Mu Siyin menganggukkan kepalanya.      

Shi Beiyu kembali berkata dengan nada menyalahkan, "Besok-besok jangan hujan-hujanan lagi, dan jangan terlalu lama di pemakaman."      

Tiga hari lagi adalah hari peringatan kematian ibu Mu Siyin, gadis itu pasti akan pergi ke pemakaman lagi, dan Shi Beiyu mengkhawatirkan hal itu.      

Mu Siyin menganggukkan kepala, "Yaa~ Aku tidak tahu bahwa aku akan demam setelah hujan-hujanan. Tubuhku dulu tidak selemah ini."      

Shi Beiyu berkata lemah, "Mungkin sakit yang kamu alami terakhir kali itu mempengaruhi metabolisme tubuhmu. Apapun yang terjadi kedepannya, kamu tidak boleh bermain-main dengan keadaan tubuhmu, mengerti?"      

Mu Siyin mengatupkan bibir dan merasakan kehangatan di hatinya, "Aku mengerti~"      

"Jangan hanya mengerti di mulut tapi kamu akan mengulanginya lagi."      

"Aku benar-benar mengerti kok~" Kemudian tiba-tiba dia menatap Shi Beiyu, "Sekarang jam berapa?"      

Shi Beiyu terdiam sebentar, "Hampir jam sepuluh malam."      

Mu Siyin terkejut, "Aku tertidur selama itu?"      

"Ya." Awalnya Shi Beiyu mengira Mu Siyin akan bertanya lagi, tapi dia malah menatapnya dengan ekspresi sedih.     

"Apa kamu tidak ingin memberiku makan? Aku sangat lapar~"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.